Cari Blog Ini

Jumat, 19 Juni 2015

Urgensi Pendidikan Anti Korupsi

Urgensi Pendidikan Anti Korupsi
Oleh: Kamilatunnisa Maarif
            Pengaruh arus globalisasi kini semakin merajalela saja, dimana semakin majunya bidang teknlogi, informasi, pendidikan dan lain sebagainnya. Hal ini merupakan suatu kabar gembira sekaligus kabar duka untuk kita semua. Pasalnya kemajuan di era globalisasi ini akan sangat bermanfaat untuk kehidupan di masa depan jikalau dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Tetapi tak sedikit pula oknum-oknum nakal yang memanfaatkan kondisi ini sebagai ajang untuk memenuhi keinginan mereka sendiri tanpa memperdulikan kemaslahatan masyarakat, khusunya di wilayah Indonesia.
            Korupsi merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari semakin majunya arus globalisasi. Para koruptor atau orang yang melakukan korupsi dengan seenaknya mengambil uang yang bukan menjadi hak mereka. Tindak pidana korupsi biasanya didalangi oleh para pejabat-pejabat pemerintahan yang dibantu oleh orang-orang tak bertanggung jawab yang tentu saja terlibat dalam tindak pidana tersebut. Kurangnya pendidikan karakter serta lemahnya tingkat keimanan seseorang merupakan salah satu faktor yang bisa menyebabkan adanya tindakan tersebut. Di Indonesia sendiri telah ada badan yang khusus menangani masalah korupsi yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
            Upaya pencegahan yang bisa dilakukan oleh kita sebagai generasi penerus bangsa adalah dengan menanamkan pendidikan anti korupsi agar tak terjerumus ke dalam tindak pidana korupsi. Pendidikan ini juga sangatlah penting diajarkan kepada anak-anak, karena anak-anak adalah calon-calon pemimpin di masa yang akan datang. Pendidikan anti korupsi untuk anak bisa diajarkan dengan cara melatih mereka untuk berbuat jujur, disiplin serta bertanggung jawab. Misalnya ketika diberi uang oleh seseorang, maka anak tersebut harus jujur ketika ditanya ibunya, berapa jumlah uang yang telah diterima. Seorang ibu juga harus mengajari anaknya tentang mensyukuri apa yang telah dimiliki dan tidak boleh iri terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain.
            Contoh lain ketika seorang siswa diberi mandat untuk menjadi bendahara di kelasnya, maka hal yang perlu dilakukan oleh anak tersebut adalah dengan berbuat jujur dan bertanggung jawab. Selain itu, hal-hal yang bisa dilakukan oleh para orangtua dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebaikan, agar calon generasi bangsa ini tidak terjerembab ke dalam hal-hal yang tidak baik adalah dengan mengajak mereka untuk melakukan hal-hal positif, misalnya saja di bulan Ramadhan orang tua mengajak anaknya untuk tadarus Al Qur’an. Upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut diharapkan mampu menjadikan generasi muda sebagai calon pemimpin di masa depan paham akan pentingnya pendidikan anti korupsi dan cerdas dalam menentukan sikap yang akan ditempuh kedepan demi tercapainya kehidupan yang diharapkan. Pendidikan anti korupsi tak khayalnya sebagai salah satu upaya untuk meminimalisir bahkan diharapkan bisa menghentikan angka korupsi yang kini semakin merebak di Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar